Sinarpaginews.net, – Bangkalan – Tradisi 1000 hari yang masih banyak dianut warga NU (Nahdhotul Ulama) khususnya warga dan masyarakat di pulau Jawa Madura untuk mengenang kepergian keluarga, dengan tujuan bertawassul, tahlil, dan berdoa bersama.
Peringatan 1000 hari sangat akrab terdengar dalam acara kenduri arwah atau tahlilan. Peringatan kematian tersebut biasanya diadakan pada hari ke 1 sampai ke 7, ke 40, ke 100 dan bahkan hari ke 1000.
“Karena peringatan ke 1000 merupakan peringatan penutup dari upacara peringatan kematian dan merupakan tradisi masyarakat umum,” kata H. Nawawi selaku tuan rumah kepada awak MediaPojokNasionala, Jumat (24/11/2023).
Ia menjelaskan di 1000 hari ini (Almh)ibu HJ. Supinah keluarga mengadakan acara pengajian umum yang di tempatkan di desa Jangkar kecamatan Tanah merah Kabupaten bangkalan Madura.
“Insya Alloh, dalam 1000 hari ini di hadiri seluruh perangkat Desa dan Kyai-kyai, Ulama bersama masyarakat untuk memberikan doa ke (Almh)ibu HJ Supinah,” imbuhnya.
H. Nawawi menambahkan, Syukur Alhamdulillah, kami atas nama keluarga sangat senang sekali karena mulai pagi banyak masyakat yang berdatangan untuk memberikan doa kepada (Almh) HJ Supinah, Apalagi di hadirin oleh Kyai Usman yusuf dari surabaya dan KH.zainal Arifin bin KH Zubair muntashor dari pondok bangkalan dan segenap para ustadz dari desa jangkar bangkalan juga memberikan doa.
“Semoga kirim doa di 1000 harinya berjalan lancar, (Almh)ibu HJ.Supina di berikan kelapangan di alam kubur, mudah-mudahan dosa-dosa diampuni dan amal baiknya Almh selama hidup di terima di sisi Alloh,” pintanya.(uzie)