Dikarenakan Petunjuk Teknis (Juknis), Desa Sendangmulyo gagal mendapatkan Program Pompanisasi dari Kementrian Pertanian

Date:

Sinarpaginews, Sleman – Warga Desa Sendang Mulyo, Kecamatan Minggir, Sleman Barat, menjerit menghadapi kesulitan mendapatkan air untuk mengairi sawah mereka.

Hal ini diungkapkan oleh Lurah Sendang Mulyo, Budi Susanto, ketika ditemui oleh Sinarpaginews.net pada Selasa, 24 September 2024. Menurutnya, kelangkaan air telah menjadi masalah yang serius bagi warganya, terutama dalam beberapa waktu terakhir.

Foto : Lurah Sendang mulyo, Budi Susanto
Foto : Lurah Sendang mulyo, Budi Susanto

“Kebetulan di wilayah Desa Sendang Mulyo, ada beberapa Bero ( tanah yang sudah lama tidak ditanami) karena masalah air,” tuturnya.

“Kami pernah usulkan untuk membuat Bendungan ke pemerintahan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kemudian Provinsi meneruskan usulan kami ke Kementerian Pusat, tetapi sampai sekarang belum terealisasi,” paparnya.

Lanjut, “Mungkin usulan tersebut sudah diteruskan ke Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) di pusat,” ujar Budi Susanto.

“Provinsi sudah memahami masalah ini, tapi kemungkinan karena besarnya anggaran yang dibutuhkan, proyek ini harus menggunakan dana dari APBN,” tambahnya.

Usulan pembuatan bendungan tersebut diajukan pada tahun 2023, namun hingga kini belum terealisasi.

Budi, menjelaskan bahwa lahan dan lokasi untuk pembangunan bendungan sudah siap, termasuk izin penggunaan tanah. Bahkan, survei dan pengukuran lahan sudah dilakukan.

“Kita tinggal menunggu realisasinya saja,” katanya. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lebih lanjut dari pihak terkait.

Budi Susanto, menjelaskan bahwa secara umum, wilayah Kecamatan Minggir, diamanatkan untuk mendukung ketahanan pangan, khususnya di Desa Sendang Mulyo.

Ia mengungkapkan bahwa Desa Sendang Mulyo, yang terletak di wilayah barat Kabupaten Sleman paling barat, secara geografis memang dekat dengan Sungai Progo. Namun, dengan ketinggian 30 meter di atas permukaan sungai, desa ini mengalami kesulitan untuk mengalirkan air dari Sungai Progo ke lahan persawahan warga.

“Meskipun kami dekat dengan Sungai Progo, karena perbedaan ketinggian, sulit bagi kami untuk memanfaatkan airnya. Kondisi ini membuat pengairan ke sawah-sawah warga menjadi sangat repot,” jelasnya.

Ketika ditanya mengenai adanya Selokan Mataram dan Selokan Van Der Wijk?. Budi Susanto, menjelaskan bahwa untuk wilayah Desa Sendang Mulyo bagaian barat, selokan tersebut tidak membantu dikarena tidak adanya pintu yang langsung meng-akses dari selokan tersebut
yang disini itu hanya sisa-sisa (hanya resapan).

“Apalagi air dari selokan Mataram dan Selokan Van Der Wijk akan dimatikan sebulan penuh (1 bulan) untuk perawatan, dan itu adalah Program Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), tetapi banyak masyarakat yang tidak setuju dan banyak sekali bikin pamflet pamflet berisi Penolakan,” ujarnya.

Budi Susanto, menjelaskan bahwa Dinas Pertanian Sleman, memang telah membuat agenda pola tanam (biar serempak). Namun, menurutnya, disini susah apalagi Desa Sendang Mulyo.

“Tahun ini saja, dua kali masa tanam kami mengalami gagal panen akibat serangan hama tikus,” ujarnya.

Meski demikian, aspirasi masyarakat untuk mencari solusi sangat tinggi.

“Alhamdulillah, Aspirasi masyarakat sangat baik. Kami mengadakan lomba mbedil (menembak) tikus. Pesertanya tidak hanya dari Kabupaten Sleman, tapi juga dari luar daerah, seperti Kabupaten Bantul, Magelang (Srumbung), dan Boyolali,” tambah Budi.

Menurut Budi Susanto, tahun 2024 ada Program bantuan Pompanisasa Kementrian Pertanian Pusat dan juga sudah diusulkan supaya Desa Sendang Mulyo ini mendapat Program Pompanisasi.

“Survei dan pengukuran telah dilakukan, namun hingga saat ini program tersebut belum terealisasi,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Ir. Suparmono, MM, didampingi oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan, Siti Rohaya, menjelaskan kepada awak media Sinarpaginews pada Jumat, 4 Oktober 2024, bahwa pada tahun 2024 ini, Kementerian Pertanian (pusat) melaksanakan Program Pompanisasi. Program ini sudah dikerjakan mulai sejak bulan September dan dijadwalkan selesai pada bulan Oktober.

Empat desa di wilayah Kecamatan Moyudan dan Kecamatan Minggir telah menerima bantuan Program Pompanisasi. Namun, ada satu desa tidak memenuhi kriteria untuk mendapatkan program ini, sehingga tidak dapat diikutsertakan. Untuk bisa memperoleh bantuan Pompanisasi, desa harus memenuhi kategori yang telah ditetapkan.

Dalam penetapan program, terdapat beberapa petunjuk teknis (Juknis) yang harus dipatuhi, antara lain:

1. Panjang jaringan tidak lebih dari 500 meter.

2. Terdapat sumber air yang mencukupi.

Berdasarkan laporan verifikasi yang dikeluarkan oleh BBWSSO Nomor PA 0102-Ag-5/515 tanggal 25 Juni 2024, berikut adalah desa-desa yang lolos verifikasi untuk menerima bantuan Pompanisasi:

1. Desa Sumbersari: Luas lahan 23 Ha, Kecamatan Moyudan, dengan ketersediaan air yang cukup.

2. Desa Sumberrahayu: Luas lahan 20 Ha, Kecamatan Moyudan, dengan ketersediaan air yang cukup.

3. Desa Sendangrejo: Luas lahan 20 Ha, Kecamatan Minggir, dengan ketersediaan air yang cukup.

4. Desa Sendang Mulyo: Ketersediaan air cukup, namun sumber air berada terlalu jauh dari lokasi pertanian, yaitu 1,2 km. Sedangkan, sesuai dengan aturan program Pompanisasi, jarak maksimal yang diperbolehkan adalah 500 meter.

“Jadi sesuai Petunjuk Teknis Desa Sendang Mulyo, katagori Desa yang tidak sesuai untuk mendapatkan program Pompanisasi”, jelas Suparmono Plt kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan kabupaten Sleman. (Red Jogya)

Ikuti Berita Online Terupdate: https://sinarpaginews.net

Share post:

Popular

Artikel Lainnya
Related

Ivan Sugianto, Ditahan Atas Kasus Persekusi Siswa SMA Gloria 2

Sinarpaginews, Surabaya - Sat Reskrim Polrestabes Surabaya akhirnya tetapkan...

Peringati Hari Pahlwan 2024, Puluhan Hadiah Lomba disiapkan Komite SDN I Medokan Ayu

Sinarpaginews, Surabaya - Tema Hari Pahlawan 2024, “Teladani Pahlawanmu,...

Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dengan Terdakwa Kasidi Lurah Maguwoharjo

Sinarpaginews.net, Yogyakarta : Kasidi. SE Lurah Maguwoharjo yang diduga...