sinarpaginews.net, – Sumenep – Selasa 06/05/2023 DPC PDIP Sumenep melaksanakan peringatan bulan Bung Karno yg dikemas dg acara haul dan do’a bersama untuk Sang Proklamator Kemerdekaan Ir. Soekarno. Acara tersebut dilaksanakan di pendopo agung Keraton Sumenep. Hadir pada acara tersebut Bupati Sumenep, Achmad Fauzi SH, MH, seluruh pengurus DPC PDIP dan PAC PDIP dari 20 kecamatan daratan, dan juga hadir lebih dari seratus Ulama dan Guru Ngaji. Acara diawali dg pembacaan Yasiin bersama yg dipimpin oleh K. Maltuf Zaini.
Acara tersebut juga diisi dg kultum yg disampaikan oleh ketua DPC BAMUSI kabupaten Sumenep, KH. Qusyairi Zaini. Dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan bahwa peringatan bulan Bung Karno ini harus dijadikan momentum untuk menghidupkan kembali semangat Bung Karno dalam membangun bangsa dan negara.
_”Bulan Juni yg dijadikan sebagai bulan Bung Karno, jangan hanya dijadikan sebagai peringatan² yg bersifat seremonial dan ritual² belaka. Peringatan semacam ini harus dijadikan momentum untuk menumbuhkan kembali didalam diri kita semangat dan nilai² luhur yg dicontohkan oleh sosok Bung Karno dan menjaga warisannya bagi bangsa ini”_, kata da’i muda yg juga menjabat sebagai tim pakar ICMI kabupaten Sumenep itu.
_”Melalui peringatan bulan Bung Karno ini ada dua hikmah yg bisa kita ambil; pertama, kita harus bisa meneladani sikap nasionalisme yg tinggi dari beliau, beliau adalah sosok yg sangat mencintai tanah airnya sehingga beliau rela mendedikasikan seluruh hidupnya, jiwa dan raga, demi untuk membebaskan negeri ini dari cengkraman kolonialisme. Yang kedua, kita harus bisa menjaga warisannya, yakni PANCASILA sebagai asas tunggal negara, kita harus menjadikan Pancasila sebagai jiwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan harus menentang setiap upaya kelompok² yg hendak merongrongnya”_, tegas KH. Qusyairi Zaini.
Menurut ketua BAMUSI Sumenep itu, banyak orang yg tidak tahu bahwa Bung Karno adalah santri, beliau pernah nyantri pada KH. Ahmad Basyari pengasuh pondok pesantren Al-Basyariyah Cianjur, yg sanad keilmuannya nyambung ke khadratussyekh KH. Kholil Bangkalan. Wajar bila Bung Karno bukan hanya sosok yg berjiwa nasionalis namun juga memiliki jiwa religius dan sangat dekat dg para ulama yg hidup dizamannya.
Acara ditutup dengan doa yg dipimpin oleh KH. Ali Rifqi dan pemotongan tumpeng oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi yg diserahkan kepada ketua BAMUSI Sumenep.(Red)