Sinarpaginews.net || Mojokerto – Ratusan warga binaan muslim Nahdlatul Ulama (NU) ikuti kegiatan doa bersama dan napak tilas perjuangan pendiri NU bersama Kalapas dan Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto Senin pagi (06/02/23).
Merujuk pada sejarah dimana pendiri NU pernah mendapat perlakuan kejam dari tentara jepang pada tahun 1943 yang menangkap KH.Hasyim Asy’ary dengan tuduhan melakukan pemberontakan karena tidak mau melakukan upcara seikerei yaitu membungkukkan badan ke arah matahari terbit untuk menghormati dewa matahari dan kaisar jepang.
Lapas Mojokerto yang memang telah berdiri sejak tahun 1918 menjadi saksi perjuangan pendiri NU tersebut, Sel nomor 2 blok tahanan adalah tempat dimana mbah hasyim dulu sempat ditahan setelah dikirim dari lapas jombang, bangunan sel nomor 2 itu hingga kini masih asli dan masih difungsikan sebagai hunian warga binaan.
Selain jumlah penghuni lapas yang mayoritas Islam dan anggota Nahdlatul Ulama giat ini juga sebagai momentum untuk mengenalkan sejarah lapas yang pernah menjadi saksi perjuangan para pahlawan saat jaman penjajahan.